ACA (Anticardiolipin, Sindrom Darah Kental) memang tidak sepopuler beberapa penyakit lainnya. Pengetahuan masyarakat tentang ACA pun masih minim. Lantaran itu juga, kepedulian masyarakat untuk menghindari penyakit ini masih sangat rendah. Padahal risiko ACA sangat tinggi seperti stroke, keguguran pada wanita hamil dan bahkan kematian.
Dr. Andika Rachman SpPd: Jalani Pola Hidup Sehat
(Dokter spesial hemotologi ini sehari-hari praktik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Ia banyak menangani beberapa kasus ACA pada wanita hamil).
ACA tidak hanya menyerang wanita dan wanita hamil, tapi juga pria. Pada pria ACA sering menyebabkan stroke. Hanya saja kasus ACA sering ditemui pada wanita yang tengah hamil. Seperti yang dialami beberapa model, seperti Sisca, istri dari model, presenter dan pemain sinteron Fadlan, saudara kembar Fadli, Irene, dan Marisa Lungo. Untuk menyelamatkan janin yang dikandungnya, Sisca dan Ireneharus menerima ratusan suntikan pada perutnya selama hamil. Sisca beruntung, Fadlan memiliki keberanian untuk menyuntik dirinya. Irene harus mengumpulkan keberanian untuk menyuntik sendiri perutnya yang tengah hamil. ACA bahkan sempat membuat Irene stroke ringan saat hamil dan menyebabkan salah satu telinga pendengarannya berkurang. Marisa Lungo lebih beruntung dibanding Sisca dan Irene. Untuk mengetahui apa itu ACA, Bintang mewawancara dr. Andika Rachman. SpPD, ahli hemotologi dari RSCM.
ACA atau sindrom anticardiolipin disebabkan darah lebih cepat membeku dibanding kondisi normal.Mengentalnya darah mengganggu metabolisme tubuh yang bisa menyebabkan stroke dan jantung. ACA juga bisa menyebabkan kematian karena peredaran darah tidak lancar atau tidak bersikulasi ke seluruh tubuh. Gejala ACA yaitu sering pusing, mual-mual dan kesemutan. Sampai saat ini, belum diketahui penyebab pasti ACA. ACA bukan penyakit keturunan dan tidak menular. ACA bisa disebabkan pola hidup yang tidak sehat. Misalnya terlalu banyak mengonsumsi makanan instan, kolesterol, lemak, merokok, dan polusi udara. Dulu, penyakit ini dialami oleh orang lanjut usia, tapi kini sudah bergeser ke anak muda di bawah 30 tahun. Penyebabnya, pola hidup yang salah. Kolesterol tinggi dan diabetes, bisa jadi pemicuACA. ACA juga tidak hanya dialami wanita, tapi juga pria. Tapi kasus yang sering ditemukan selama ini lebih banyak ditemukan pada wanita yang tengah hamil. Pada wanita hamil, ACA menyebabkan keguguran. Penyebabnya, mengentalnya darah dapat mengganggu sirkulasi nutrisi dan oksigen ke janin. Semakin darah mengental, asupan makanan ke janin juga terhenti sehingga menyebabkan janin meninggal atau keguguran. Risiko ibu hamil yang kena ACA bisa ganda. Selain berdampak pada bayi, juga pada si ibu. Untuk wanita hamil yang ACA-nya tinggi disarankan jangan hamil lagi sampai ACA-nya normal. Seandainya sudah terlancur, ada dua cara yaitu pemberian obat dan suntikan heparin/fraksiparin yang bisa mengencerkan darah. Yang berat memang lewat suntikan. Suntikan dilakukan di sekitar pusar, di bawah kulit. Karena sehari dua kali, suntikan lebih sering dilakukan sendiri atau bantuan suami. Perlu latihan untuk menyuntik. Suntikan ini tidak membahayakan janin, karena tidak menembus barier plasenta sehingga tidak ada kemungkinan terserap janin. Dampaknya, berat badan bayi berkurang. Tapi hal ini tidak menggangu perkembangan fisik bayi. Dampak pada ibu, gatal-gatal, biru atau lebam di sekitar bekas suntikan.Seandainya ACA-nya tinggi, bisa menyebabkan si ibu stroke, tuli dan daya penglihatannya berkurang, bahkan mengalami kebutaan. Untuk menghindari itu, ibu hamil harus banyak minum air putih, makanan alami dan istirahat.
Untuk menghindari ACA, cukup dengan olahraga teratur, dan menjalani gaya hidup sehat. Hindari rokok, makanan cepat saji, yang berlemak tinggi dan kolesterol tinggi serta banyak minum air putih. *ej
Sumber
No comments:
Post a Comment